Anak Petani Bedeng 12 Kini Resmi Menjabat Sebagai Walikota Sungai Penuh

KhayanganNew, Sungai Penuh-Drs. Ahmadi Zubir, M.M. (AZ) adalah sosok pekerja keras, gigih dalam bekerja, tangguh dalam berjuang.

Kerasnya kehidupan yang ia jalani ketika muda (Mahasiswa) Ahmadi Zubir Kuliah Sambil bekerja membantu orang tuanya (seorang Petani) di Bedeng 12 dan Ahmadi Zubir merupakan Sarjana pertama kali S1 (Strata-satu: pada Tahun 1989) dari Bedeng 12 Batang Merangin Kabupaten Kerinci.

Kerasnya kehidupan yang ia jalani diwaktu muda membentuk Karakternya menjadi seorang figur pemimpin yang tegas, disiplin dan berani dalam mengambil kebijakan yang tepat meskipun harus melalui liku-liku yang terjal dan tajam.

Berspekulasi yang tinggi dalam mengambil suatu kebijakan dan tindakan dalam pekerjaan sudah merupakan hal yang lumrah bagi seorang Ahmadi Zubir.

Prinsip yang ditanamkan Ahmadi Zubir, Berpikir rasional, analisa yang tajam, perhitungan yang matang dan action (tindakan) yang nyata keyakinan yang diiringi dengan (Do'a & Usaha) inilah modal utama dalam menjalani Kehidupan.

Prinsip ini lah yang mengantarkan beliau dipercaya sebagai ketua STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh 5 periode yang telah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas.

Berasal dari keluarga yang bukan kalangan ningrat dan bukan pula dari kalangan borjuis. Beliau lahir dari keluarga yang sederhana yang mengharuskan beliau bekerja keras, gigih dalam bekerja dan pantang menyerah dalam menghadapi rintangan kehidupan.

Sosok yang gigih, bekerja keras dan pantang menyerah dapat dilihat dari perjalanan beliau dalam meniti karir yang pernah honorer hingga menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan menduduki jabatan-jabatan strategis seperti, kepala sekolah, pengawas, Kabid pendidikan, kepala kesbangpol 2015-2019 dan Kepala STKIP Muhammadiyah 5 Periode serta pernah mencalonkan diri sebagai walikota Sungai Penuh pada tahun 2010 dengan suara terbanyak pada putaran pertama.

Pada Pilkada 2020, 9 Desember lalu kembali mencalon kan diri berpansangan dengan tokoh muda asal Pondok Tinggi Dr. Alvia Santoni, S.E., MM. Ahmadi Zubir-Alvia Santoni berhasil memenangkan Pilkada Sungai Penuh 2020 unggul 1613 suara atau 2,88% dari rivalnya Fikar Azami-Yos Adrino.

Kini, Serjana pertama dari anak petani bedeng 12 resmi dilantik menjadi Walikota Sungai Penuh Periode 2021-2024.

Ahmadi bersama Antos sapaan akrab Alvia Santoni dilantik di Ruang Auditorium Rumah Dinas Gubernur Provinsi Jambi oleh Pj. Gubernur Jambi Ibu Dr. Hari Nur Cahya Murni, M.Si. Jum'at, (25/06).

Ahmadi pasca pelantikan menyampaikan akan segera bekerja untuk mewujudkan Kota Sungai Penuh yang Maju dan Berkeadilan dan telah menyiapkan program 100 hari kerja.

(Red)

Read More

Khayangannews, FK-BPD Kota Sungai Penuh

Read More

Pengamat; Sungai Penuh Punya Walikota Baru, Ini Catatan Pengamat Kebijakan Publik

Khayangannews, Jakarta,- Pasca dilantiknya Walikota-wakil Walikota Sungai Penuh Ahmadi-Antos oleh Pj.Gubernur Jambi DR. Hari Nur Cahya Murni,M.Si di Rumah Dinas Gubernur Jambi pada tanggal 25 Juni 2021 kemaren Maka Pemerintahan Ahmadi-Antos Mulai Star dalam mewujudkan visi-misinya dalam menjalankan amanah Masyarakat Kota Sungai Penuh. Jakarta,Minggu/27/07/21.

Menurut Septa Dinata Peneliti Kebijakan Public Universitas Paramadina kepada awak media ini " Dalam seratus hari kerja pertama, Walikota Sungai Penuh yang baru tentunya akan melakukan rekonsolidasi organisasi birokrasi yang baru. Tentu ini hal yang umum, tapi tidak mudah karena Walikota yang perlu memastikan kembali apakah orang-orang yang menempati posisi sekarang sudah right man on the right place."

"Selain itu, Walikota perlu segera mem-break down visi misi menjadi RPJMD. Karena masa jabatan kepala daerah kali ini lebih singkat, yaitu kurang lebih 3,5 tahun, tentu perlu strategi khusus dalam penyusunannya agar perencanaan tersebut benar-benar feasible," lanjut Septa.

"Selanjutnya, ada tantangan lain, yaitu anggaran yang sudah berjalan hampir setengah jalan.  Anggaran ini tentu lebih mencerminkan politik anggaran walikota yang lama. Masih ada celah walaupun tidak bisa radikal perubahannya, yaitu melalui APBD Perubahan," tungkasnya.

"Namun, tentu ada dilema karena yang saya sebutkan tadi implikasi perubahannya tidak akan langsung dirasakan oleh masyarakat grassroots (akar rumput). Sementara, kalau kita lihat, ekspektasi para pendukung sangat tinggi terhadap terobosan walikota yang baru. Solusinya, menurut saya, selain prioritas di atas, walikota yang baru perlu menyasar perbaikan pelayanan publik. Implikasi anggarannya tidak terlalu signifikan tapi dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat bawah," kata Septa.

"Yang paling penting untuk perlu diingat adalah setahun pertama, walikota memiliki dukungan dan kepercayaan publik paling tinggi. Trend-nya pasti akan menurun. Nah, setahun pertama inilah momentum yang paling penting untuk perubahan radikal dan fundamental karena apapun yang dilakukan oleh walikota yang baru pada setahun pertama pasti akan didukung," jelas Septa.

(Khairi).

Read More