Khayangan News

Media Online Paling Akurat dan Terpercaya

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 16 Oktober 2018

Dana Desa Banyak Disalahgunakan


Penggunaan Dana Desa (DD) di sejumlah desa kabupaten Kerinci, cukup banyak dipersoalkan.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya laporan masyarakat yang masuk ke Inspektorat kabupaten Kerinci.

Dari data yang diperoleh dari Inspektorat kabupaten Kerinci, pada 2018 ini sedikitnya ada 10 desa laporan masyarakat yang masuk terkait penggunaan dana desa yang dinilai bermasalah.

"Kalau diwilayah Kecamatan Depati Tujuh ada beberapa desa yang belum mencairkan dana desa seperti di Kecamatan Depati Tujuh desa Koto Lanang dan Tambak Tinggi, sedangkan Ladeh dana sudah cair tapi belum bisa digunakan," ungkap salah seorang Auditor yang minta namanya dirasiakan.

Dia menyebutkan, bahwa laporan permasalahan Dana Desa kebanyakan di kecamatan Depati Tujuh.

"Depati Tujuh yang banyak masalah, untuk desa yang masuk laporan kita sudah turun," jelasnya. Sementara itu, Inspektur Inspektorat kabupaten Kerinci, Zainal dikonfirmasi, Kamis (25/10) membenarkan ada beberapa laporan yang masuk ke Inspektorat kabupaten Kerinci terkait dugaan penyimpangan penggunaan Dana Desa tahun 2017.

"Ya, ada sekitar 10 desa lah, cuma angka pastinya dak ingat aku, itu laporan masuk tahun 2018, tapi laporannya Dana Desa Tahun 2017 lalu," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk masyarakat yang memasukan laporan terhadap dugaan penyimpangan penggunaan dana desa ke Inspektorat, beberapa desa tim telah turun ke desa untuk mengecek dan memeriksanya.

"Ada yang sudah selesai turun kemudian ada yang sedang proses auditnya. Tapi hasilnya belum bisa kita publikasikan," ujarnya.

Menurutnya, untuk melakukan audit pihaknya hanya sabatas memeriksa penggunaan anggaran dan pengerjaan sedangkan untuk mengecek kualitas fisiknya pihaknya tidak memiliki alat. "Kita cek Kuantitas dan Kualitasnya, kalau untuk kegiatan fisiknya kita tidak bisa memeriksa kualitasnya karena tidak memiliki alatnya," pungkasnya.
sumber: http://jambi.tribunnews.com/2018/10/25/banyak-dana-desa-di-kerinci-dipersoalkan-masyarakat
Share:

Jumat, 12 Oktober 2018

Tumpah Kejalan, Air Selokan di Kota Sungai Penuh Menggangu Aktifitas Masyarakat!

Kondisi jalan di mulai dari jalan Koto Lolo sampai Koto Renah Kota Sungai Penuh, selain jalan berlubang di Perempatan Lampu Merah.

Air yang tumpah dari selokan ke badan Jalan memperparah Kondisi tersebut dan Keluhan ini di luapkan Masyarakat  Melalui Medsos Menurut fb Efri Rama, ungkapnya

"Salah satu Mahakarya terbaik pemimpin Kotaku selama dua periode ini.."
Postingan ini sudah di komentari puluhan orang,  di salah satu komentar yang di tulis oleh Ferry Satria  beliau mengatakan
"Sudah Berbuat... Berbuat Rusak"

Ferry Satria Mengatakan, Semoga Pemerintah cepat dan tanggap untuk Memperbaiki, keluhan yg sudah lama ini" ujarnya Kepada Kerincitoday, Rabu (10/10/2018).

Wantaria salah satu warga yang sering melintasi Jalan tersebut mengatakan " Di depan Plaza Arafa ada Mata air yg muncul  dari selokan secara tiba-tiba pas hujan turun, Airnya selokan itu tumpah kejalan Raya, Hal ini mengganggu pengguna jalan Kita harus pelan-pelan bawa motor abis Jalannyo licin." ungkapnya. *Wan*
Share:

Kamis, 11 Oktober 2018

Dugaan Korupsi di Sungai Penuh, Warga Datangi KPK


Sejumlah warga Desa Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh , Provinsi Jambi melaporkan dugaan tindak pidana korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu 17 Oktober 2018.

Mereka melaporkan dugaan korupsi pembuatan atau pembukaan jalan sepanjang 4,7 kilometer dengan anggaran Rp 2,5 miliar pada 2017 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Sungai Penuh . Padahal wilayah tersebut merupakan Kawasan Hutan Negara atau Hutan Produktif Pola Partisipasi Masyarakat (HP3M).

"Hari ini, kami datang ke KPK untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di Kota Sungai Penuh. Alhamdulillah laporan kami sudah diterima di bagian pengaduan," kata perwakilan warga Kota Sungai Penuh Yosnesbar di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan.
Selain dugaan tindak pidana korupsi, Yosnesbar menduga Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan telah melakukan perusakan lingkungan dengan membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah tanpa diolah dengan baik. Menurut dia, TPA tersebut tidak dilengkapi analisis dampak lingkungan (amdal).

"Jangan kan amdal, izin dari KLHK saja tidak ada. Dari awal mereka sudah salah," ucap Yosnesbar. Sementara itu, Asmardi selaku warga Sungai Penuh lainnya mengatakan pihaknya telah melaporkan dugaan pelanggaran izin pengelolaan hutan ini kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Hal itu dilaporkannya saat Siti Nurbaya berkunjung ke Sungai Penuh.
"Kasus ini juga sudah kami laporkan ke Kejari Sungai Penuh namun lagi-lagi belum mendapat respon," pungkas dia. Asmardi berharap kasus dugaan korupsi dan dugaan pencemaran lingkungan melalui kegiatan pembuangan sampah di Hutan Produksi Renah Kayu Embun ini dapat diselidiki KPK.

Dia ingin lembaga antirasuah itu turun tangan mengusut kasus ini. "Harapan kami satu satunya hanya KPK. Kami mohon mereka (KPK) turun tangan dan melihat langsung bagaimana kondisi disana," tambahnya.
Share:


Beriklan Di sini?

Untuk beriklan Hubungi Contact Person +62 852 4655 3855





Total Tayangan Halaman