Khayangan News

Media Online Paling Akurat dan Terpercaya

Selasa, 16 Januari 2024

Rektor UIN SUTHA Jambi, Prof.Dr.Asad Isma Hadiri & Buka Resmi Rakor Kopertais Wilayah XIII Jambi,


KhayanganNews, Jambi,- Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd., membuka sekaligus narasumber dalam Rapat Koordinasi Kopertais Wilayah XIII Jambi, Selasa (16/1/24) pagi. Rakor tersebut dilaksanakan di Sutha Inn Hotel Kampus UIN Sutha Telanaipura.

Adapun narasumber Rakor yaitu Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) wilayah XIII Prof. Dr. Asad Isma, dan Sekretaris Koordinator Kopertais wilayah XIII. Dr. H. Jamrizal, M. Pd., serta moderator rakor Dr. Muhammad Sholihin, M. Pd dan Dr. Heru Setiawan, M. Pd. I.

Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Perguruan Tinggi Keagaama Islam Swasta Wilayah XIII Jambi dan Kopertais wilayah XIII Jambi terdiri dari 17 PTKI Swasta.

Adapun Poin yang diambil dalam Rakor Koordinasi Kopertais Wilayah XIII Jambi:

Penguatan Kelembagaan dan Kerjasama menuju PTKIS yang Unggul, Profesional dan Terdepan dalam Mewujudkan PTKIS yang mandiri, Inovatif, Entrepreneur dan Moderat,
Penguatan kualitas perguruan tinggi, penting sekali untuk menerapkan kedisiplinan, kejujuran, kerja cerdas, dan kerja tuntas,
Aspek substansial dari perguruan tinggi adalah adanya budaya akademik yang baik.
Seluruh pimpinan harus menggunakan peraturan yang ada tanpa membedakan background SDM,

Menggunakan peraturan yang benar sesuai standar operasional prosedur yang baik,
Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, pengembangan kelembagaan, pengusulan serdos dan lainnya.


Pada Kesempatan itu, Prof, As'ad Menegaskan," Setiap perguruan tinggi juga harus mempunyai Website yang menjadi wajah (gambaran kinerja) suatu perguruan tinggi dan didukung dengan peningkatan kualitas jurnal – Peringkat SINTA Kemendikbud, Aptais (Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta), perlu dirawat, demi mewujudkan kerjasama antara perguruan tinggi masing-masing untuk melakukan pengembagaan kelembagaan,

PTKIS harus berkontribusi kepada pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) khususnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan unggul dalam pengembangan masyarakat, Isu penting pendidikan tinggi adalah persoalan tata kelola perguruan tinggi yang kerap dikaitkan dengan isu komersialisasi, privatisasi, dan sebagainya." Tegasnya

Sementara pengaturan yang menjamin serta memagari pemenuhan hak, serta pengaturan sistem tata kelola dengan prinsip tata kelola yang baik ini masih lemah. Pengelola pendidikan tinggi di Indonesia tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat dalam bentuk yayasan, perkumpulan,


Dan prof, As'ad juga menyampaikan bahwa," Parguruan Tinggi Suasta merupakan institusi pendidikan tinggi milik masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan mandat akademik yang diberikan pemerintah dan pendelegasian wewenang pengelolaan oleh Yayasan, Untuk melaksanakan pendidikan yang bermutu dan manajemen yang akuntabel perlu pengaturan tata kelola (governance) yang baik dan benar," Pungkasnya


Tantangan PTKIS dalam menghadapi persaingan global antara lain:
Tingkat persaingan yang makin tinggi, antar perguruan tinggi,


Ekskalasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat cepat dan variatif, baik yang menyangkut kedalaman dan keluasannya;
Makin menguatnya kehidupan masyarakat yang berbasis pengetahuan (Knoledge based society);


Makin menguatnya pengawasan masyarakat dan pemerintah dengan segala regulasinya;
Meningkatnya tuntutan akan hasil pendidikan (output dan outcome pendidikan yangbermutu);


Meningkatnya tuntutan akan kompetensi dan kiprah lulusan pendidikan tinggi yang relevan dengankebutuhan masyarakat;


Meningkatnya tuntutan akan proses penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu dengan standar tertentu.
Antisipasinya tata kelola:
Prinsip akuntabilitas mencakup akademik dan non akademik;


Prinsip transparansi, keterbukaan dan kemampuan menyajikan informasi yang relevan secara tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan;


Prinsip Nirlaba, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi tidak bertujuan untuk mencari keuntungan. Apabila ada sisa hasil dari kegiatan, seluruhnya harus dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya dosen, prasarana dan sarana, serta peningkatan mutu layanan akademik dan nonakademik perguruan tinggi.

Berkomitmen untuk selalu berorientasi pada penjaminan mutu, merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di tingkat global. (Kh.24*) 

Share:

0 comments:

Posting Komentar



Arsip Blog

Beriklan Di sini?

Untuk beriklan Hubungi Contact Person +62 852 4655 3855





Total Tayangan Halaman