Mayoritas korban masyarakat Koto Baru, ada yang mengalami luka- luka, lebam dan ada yang mengalami patah tulang akibat dilempar dengan benda keras. Sejumlah rumah warga rusak.

“Kami menyesalkan kerusuhan itu, kampung kami sudah diacak-acak oleh masyarakat luar Koto Baru,” kata Mangku Ahmad Yani di Balai Adat Koto Baru, Sabtu malam.

Padahal Pemangku Adat Sembilan Luhah Koto Baru sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadinya kerusuhan saat kampanye Paslon 02 Fikar Azami-Yos Adrino di daerahnya. Salah satunya minta penundaan jadwal kampanye Paslon 02 kepada Kapolres Kerinci. Mengingat keamanan di Koto Baru saat ini tidak kondusif pasca pelecehan terhadap anak Batino mereka saat pembagian makanan di  Posko Induk 02 beberapa waktu lalu.

Peristiwa pelecehan anak Batino,  kata Ahmad Yani sangat melukai hati masyarakat Koto Baru yang dilakukan tidak manusiawi oleh tim 02. Pemberian makanan yang dilempar seperti memberi makan ayam, sementara oknum tim paslon menertawai mereka.

“Terus terang kami tersinggung,” katanya. Dari sinilah muncul penolakan terhadap Paslon 02 oleh masyarakat. Makanya Pemangku Adat turun tangan minta penundaan kampanye Paslon 02 di daerahnya menjelang kondisi normal.

Tapi Paslon 02 ngotot. Pada 12/11 lalu mereka  membawa masyarakat luar masuk wilayah adat mereka. Pihak luar itulah yang melempar batu ke arah masyarakat Koto Baru dan mengompori massa, sehingga korban berjatuhan.

Aparat keamanan ada disitu. Bahkan Kapolres Kerinci dan Dandim 0417 Kerinci hadir. Mereka berupaya melakukan negosiasi agar pelaksanaan kampanye hari itu ditunda. Tapi tidak digubris dan mereka tetap masuk.

“Kami murni masyarakat, kami bukan tim 01 maupun tim 02. Kami tidak rela kampung kami diacak-acak dan masyarakat kami disakiti apalagi dicederai,” kata Ahmad Yani yang saat kerusuhan terjadi ada di TKP.

Untuk menindaklanjuti kasus penyerangan ini, Lembaga Adat Sembilan Lurah Koto Baru akan melapor ke Polres Kerinci dan minta kasus ini segera diusut tuntas.

“Siapa penanggungjawab kampanye saat itu. Siapa dalang yang mengompori massa untuk melakukan penyerangan, semuanya kami serahkan sepenuhnya kepada aparat. Tim Paslon 01 atau tim Paslon 02 kah, kami netral disini,” jelasnya.

Disinggung pernyataan Fikar Azami di Metro TV menyebutkan mereka diserang oleh tim 01. Ahmad Yani mengatakan peristiwa 12 November murni dari masyarakat Koto Baru. Tidak perlu menyinggung pihak lain, penolakan yang mereka lakukan karena tidak menginginkan terjadi kerusuhan. “Kami tahu karakter masyarakat kami, makanya kami redakan dengan memohon adanya penundaan kampanye. Itu saja. Jangan dikait-kaitkan dengan tim Paslon 01. Mereka tidak tahu dan tidak terlibat dalam persoalan ini. Saya tegaskan, kejadian ini murni masyarakat yang tersinggung oleh perlakuan tidak manusiawi dilakukan terhadap anak Batino kami,” katanya.

Tokoh Adat lainnya Buzarman minta kepada aparat hukum untuk menindaklanjuti tragedi 12 November. Agar tidak berlarut dan masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang.

Buzarman juga minta kepada kedua Paslon cawako Sungaipenuh yang berkampanye di daerahnya tidak menyertakan pihak luar. “Silakan kampanye itu hak mereka karena dilindungi Undang-undang. Tapi jangan membawa masyarakat luar, supaya terlaksana kampanye damai,” kata mantan anggota DPRD Kota Sungaipenuh.

Tokoh Adat Sembilan Luhah Koto Baru juga minta kepada Paslon tidak memutarbalik fakta yang ada saat kerusuhan terjadi untuk kepentingan mereka. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum untuk mengusutnya

(Red)