Khayangan News

Media Online Paling Akurat dan Terpercaya

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 28 April 2022

Menjelang Lebaran Idul Fitri 1443 H, Pemkot Sungai Penuh kunjungi Pasar Tanjung Bajure

KhayanganNews, Sungai Penuh, -  Walikota Sungai Penuh beserta Tim Satgas Pangan Kota Sungai Penuh bersama Forkopimda melakukan Inspeksi Mendadak (SIDAK) ke pasar Tanjung Bajure, Rabu (27/4).

Sidak yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Ahmadi Zubir bertujuan untuk memastikan ketersedian dan kestabilan harga bahan pokok di Kota Sungai Penuh menjelang hari Raya Idul Fitri 1443 H. 

Hasil dari sidak tersebut bahwa ketersedian bahan pokok masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat serta stabilitas harga masih dikatakan normal.
"Kita bersyukur, alhamdulillah dari pantauan kita tadi itu tidak ada persoalan. Semuanya normal, tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Ketersedian bahan pokok untuk Sungai Penuh-Kerinci dalam menghadapi lebaran hampir tidak ada masalah," ungkap Wako Ahmadi. 

(Pewarta ; Kh/Editor: Hnf) 
Share:

Sabtu, 23 April 2022

4 ASN Pesisir Selatan kena OTT tak dapat pendampingan jika korupsi


KhayanganNews, Pessel,- Empat oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Pesisir Selatan (Pessel) diamankan Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Rabu (20/4).

Kemudian tiga orang Kelompok Kerja (Pokja) masing-masing dengan inisial (YD), (DS) dan (NF) dan satu orang rekanan dengan inisial (RUL). Saat OTT Polisi menemukan barang barang bukti uang senilai Rp 20 juta.

Belum dapat informasi pasti terkait pengamanan yang dilakukan terhadap empat oknum ASN tersebut. Namun berdasarkan pantauan awak media hingga tadi malam, dua ruangan di kantor bupati tersebut dipasang garis polisi. Sedangkan empat oknum tersebut, juga masih dalam pemeriksaan secara intensif oleh pihak penyidik Tipikor Polres Pessel.

Dua ruangan yang di-police line itu di antaranya, ruang Kabag Pengadaan Barang dan Jasa, di lantai dua, serta ruang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada lantai tiga di kantor itu.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pessel, Mawardi Roska, ketika dihubungi awk media tadi malam, membenarkan informasi terkait empat aparaturnya yang diamankan oleh Penyidik Tipikor Satreskrim Polres Pessel tersebut.

“Saya memang mendapatkan laporan dari staf secara lisan, ada empat aparatur saya dari bagian pengadaan barang dan jasa diamankan pihak penyidik Tipikor Polres Pessel. Terkait apa kasusnya, hingga saat ini saya belum mendapatkan laporan secara resmi dari pihak kepolisian,” kata Mawardi.

Dijelaskan juga bahwa kejadian itu sudah dilaporkan secara lisan kepada bupati, namun hingga saat ini masih menunggu instruksi lebih lanjut.

“Laporan itu saya terima Rabu (20/4) sekitar pukul 15.30 WIB dari staf kantor bupati. Dua ruangan juga sudah di-police line. Empat aparatur itu terdiri dari satu pejabat eselon III inisial NH, satu fungsional tertentu penyetaraan, inisial YD, dan dua staf dengan inisial DS dan NF. Namun sekali lagi saya jelaskan apa kasusnya saya belum tahu,” jelasnya.

Pantauan awak media hingga hari ini, empat oknum ASN dan satu oknum kontraktor dengan inisial J, masih dalam pemeriksaan di bagian Unit Tipikor Satreskrim Polres Pessel.

Kapolres Pessel, AKBP Sri Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP, Hendra Yose, ketika di komfirmasi awak media, belum bisa memberikan keterangan. “Maaf saya belum bisa memberikan keterangan, sebab masih dalam, proses pemeriksaan secara intensif. Tunggu saja waktunya,” katanya

(Pewarta :Nozy/sumber Padang Ekspres.com) 

Share:

Kejari Tebo Jambi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Proyek Peningkatan Jalan Padang Lamo

KhayanganNews, Tebo -Jambi,- Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tebo, Dinar Kripsiaji (tengah) bersama timnya saat memberikan keterangan pers di kantornya di Tebo, Jambi, Kamis (14/4/2022)

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tebo Dinar Krip siaji mengatakan bahwa ada tiga orang yang baru ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus tahun anggaran 2019.

"Pertama adalah SS selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). Kedua, SU selaku Dirut PT NAA, dan ketiga Haji IS sebagai pelaksana pekerjaan," kata Dinar kepada awak media, Kamis (14/4/2022).

Menurut Dinar, pekerjaan proyek tersebut disinyalir telah didapat dengan cara melawan hukum, yakni terdapat satu pekerjaan yang fiktif dan pekerjaan pengaspalan yang tidak sesuai nilai kontrak sekitar Rp7,3 miliar.

Saya kira ini (kasus) yang akan kita kejar terus," tuturnya, menegaskan.

Kajari Dinar menjelaskan, informasi mengenai nilai kerugian negara secara pastinya akan dikeluarkan dalam waktu dekat karena itu ranahnya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Sebelumnya diketahui bahwa Kejari Tebo mengusut dugaan korupsi proyek Jalan Padang Lamo tahun anggaran 2017 hingga 2020.

Ada empat perusahaan penyedia yang diduga menyebabkan kerugian negara, yakni PT. Sarana Menara Ventura, perusahaan asal Sumatera Barat.

Lalu PT. Family Group yang berkantor di Kabupaten Bungo, dan PT. Nai Adipati Anom yang berkantor di Perum Grand Kenali Kota Jambi, serta CV. Citra Agung yang juga berasal dari Provinsi Jambi.

Dari hasil audit, setidaknya terdapat indikasi kerugian negara pada empat tahun anggaran, yakni dari 2017 hingga 2020. 

Tetapi yang sudah dinaikkan ke tahap penyidikan baru proyek tahun anggaran 2019. 

Proyek peningkatan Jalan Padang Lamo itu dibiayai dari APBD Provinsi Jambi dengan anggaran sekitar Rp 40 miliar.

Khusus 2019, proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Nai Adhipati Anom. 

Di sinilah ada indikasi awal bahwa pekerjaan dilakukan tidak sesuai dengan kaidah dan spesifikasi teknisnya alias melawan hukum.

Sejauh ini, pihak penyidik sudah memeriksa sedikitnya 63 saksi dari 4 surat perintah penyelidikan

Adapun satu tersangka, Haji IS yang tidak memenuhi panggilan penyidik, kata Kajari Dinar, pihaknya telah melakukan penjadwalan ulang pemanggilan.

"Saya harap ke depan tidak ada yang tidak kooperatif dan sudah saya perintahkan penyidik untuk melakukan pemanggilan ulang terhadap yang tidak datang hari ini yakni Haji IS," ujar Dinar.

Meskipun belum ada cukup bukti untuk menahan ketiga tersangka tersebut, Dinar menambahkan, jika nanti tetap tidak kooperatif, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan upaya paksa.

(Pewarta : Nozy/Sumber : Hms.KejariTebo) 

Share:


Arsip Blog

Beriklan Di sini?

Untuk beriklan Hubungi Contact Person +62 852 4655 3855





Total Tayangan Halaman