“Sebelumnya kita telah meminta seluruh ASN Kota Sungai Penuh ikut serta melakukan Polling dengan mengirimkan SMS, dan saat ini polling telah ditutup dan diperkirakan akhir November ini diumumkan pemenangnya. Mudah-mudahan dua Destinasi kita berhasil menjadi juara,” Ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh, Boby Arisandi, Senin (07/10/2022).
Dijelaskan Boby Arisandi, selain dua destinasi yang ada di Kota Sungai Penuh masuk nominasi API tahun 2022. Ada beberapa prestasi lainnya yang telah mengharumkan nama kota Sungai Penuh, diantaranya pada seni tradisi di tingkat Nasional, Tino Maryam terpilih sebagai Maestro Tale Nasional.
“Selanjutnya pada ajang Miss Star Indonesia tahun 2022 kategori kontes kecantikan Novi Lulu Natasya dinobatkan sebagai Miss Elite World Indonesia dan Runner Up. Kemudian di ajang Festival Seni Tradisi dan Festival Musik daerah Provinsi Jambi 2022, Gong Buleuh berhasil meraih Juara I dan sebagai Penyaji Terbaik I ,” Jelas Boby Arisandi, Plt.Kadis Budpar
“Saat ini di Kota Sungai Penuh baru terdata sekitar 53 Pelaku Ekonomi Kreatif, yaitu di Kecamatan Sungai Bungkal 18 Pelaku Ekraf, Pondok Tinggi 11 Pelaku Ekraf, Sungai Penuh 10 Pelaku Ekraf, Hamparan Rawang 7 Pelaku Ekraf, Tanah Kampung 3 Pelaku Ekraf, Kumun Debai 2 Pelaku Ekraf, Pesisir Bukit 2 Pelaku Ekraf dan Koto Baru. Melalui sosialisasi yang telah kita laksanakan tersebut, diharapkan akan lahir pengusaha-pengusaha muda yang mampu bersaing baik dalam negeri maupun luar negeri. Yang nantinya akan dikenalkan sebagai M-Corner Kota Sungai Penuh,” tambahnya.
Pada tahun 2023 Disbudpar Kota Sungai Penuh berencana akan menggelar Sungai Penuh Kanuhai atau Pesta Rakyat, nantinya ada acara seni budaya didalamnya akan ada Kenduri Sko, Ekraf dan Promosi wisata. “Pada Sungai Penuh Kanuhai ini nantinya kita rencanakan kandungan isinya bisa berubah-ubah setiap tahunnya sesuai dengan kesepakatan bersama Seni Budaya sepertinya apa yang ingin diekspose dan akan melibatkan dinas-dinas lainnya. Pada akhirnya Ekonomi Kreatif Kota Sungai juga akan ikut tumbuh,” ungkap Bobi.Selain itu pada tahun 2023, Disbudpar juga akan mengajukan 10 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Disamping 5 prioritas usulan objek penetapan yang sudah masuk kedalam registrasi WBTB yaitu, Gong Buleuh (2021), Kuluk (2011), Nasi Ibat (2018), Bakunun (2018) dan Gule Kaladoi (2010).
“Insyaallah pada tahun 2023 nanti kita akan mengajukan 10 WBTB, setelah kita lakukan inventarisir saat ini masih dalam proses Pencatatan, yaitu Perno Adat, Perbayo, Baduto, Tirai Umah (Anjung Mahligai, Rindo Alang), Tari Sapu Tangan, Gulai Temedok, Ngasuh, Ngasuh Ngali Bende, Tale, Mencak Silat, Telitai, Mandi Limo Tigo dan Mandi Limo Tujuh,” tutup Boby Arisandi.
(Pewarta ; Kh/Editor.Wr.22)
0 comments:
Posting Komentar