Forum ini bertujuan untuk membendung dan menangkal penyebaran paham-paham radikalisme dan yang memungkinkan akan terjadinya tindakan terorisme yang mengakibatkan ketidakstabilan politik dan ekonomi masyarakat Indonesia dan khususnya mayarakat Jambi.
Menurut, Moch Khairil Anwar, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI menegaskan forum FKPT ini dapat menjadi 'senjata' baru BNPT untuk sosialisasi terhadap pencegahan terorisme sampai ke daerah.
" Bahkan kalau bisa, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga di tingkat II, kecamatan sampai ke desa," jelasnya
BNPT memang telah membentuk 30 lebih FKPT di seluruh Indonesia. Di antaranya, FKPT Bengkulu, FKPT Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Bangka Belitung, Jambi.
Menurut Moch Chairil Anwar, keberadaan FKPT ini akan membuat ruang gerak pelaku terorisme semakin sempit. Sebab, bisa menjadi media deteksi dini dalam pencegahan terorisme.
Mantan Wakil Sekjen PBNU Adnan Anwar berpendapat, perlu adanya campur tangan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, dan lainnya dalam FKPT ini. Sebab menurutnya, pencegahan berkembangnya paham radikalisme merupakan tugas bersama elemen masyarakat.
"Jadi tidak harus mengandalkan dari BNPT atau aparat keamanan setempat dalam melakukan pencegahan," tutur Adnan.
" Untuk itu peran FKPT dalam mengadakan pendekatan kepada masyarakat setempat harus secara lembut atau soft. Didekati dengan baik dan disadarkan. Cara soft yang diterapkan BNPT selama ini bagus dan harus dilakukan oleh FKPT. Yang penting bagaimana paham radikal itu tidak menyebar ke masyarakat terutama kalangan generasi muda," tukas Adnan.
Oleh : Khairi
Sumber Hms. BPNT
0 comments:
Posting Komentar